Saturday, May 17, 2008

Rezeki...

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaykum dan salam sejahtera buat semua.

Buat kali ni saya nak bawa sahabat-sahabat merenung satu analogi yang diberikan oleh Habib Ali dalam satu ceramah beliau (yang kemudiannya dibukukan dalam buku yang berjudul "Wayfarers to god") apabila berbicara berkenaan rezeki.

Allah has given us a task and He is aware of our needs. Can you imagine Allah Jalla Jalalahu entrusting us with a task whilst neglecting to guarantee our sustenance?If someone were to represent a company or an institution- a big company in the eyes of the people of the world-in his own country and abroad-in order to conclude a business deal, to make a bid, or for research purposes, would the representative bear the burden of the expense?

No, because he is confident that his large, wealthy company-in his eyes-will provide him with a ticket, living expenses, travelling expenses and will also reimburse him for his entire journey. He will travel with very little worry about expenses because he is confident that his company, as long as it has contracted him to do this task, is duty-bound to fulfil his needs.

SubhanAllah ( Glory be to Allah), such is our certainty in creation- who have no ability whatsoever to benefit themselves, or to keep harm at bay- such is the strength of certainty in our hearts that no room is left to worry about expenses. This is because a component, able company has given us a task. What then, do you think of an Able Lord possessed of Absolute Ability? The Sublime Jala Jalalahu, Who gave us tasks in our life? Can you imagine Him setting us a task whilst failing to supply the necessary resources? It is incumbent upon you to have this understanding, as opposed to such fear of poverty enters your heart, or doubt in Allah's promise of rizq.


Menarik kan analoginya? pastinya dengan memerintahkan kita untuk menyempurnakan urusanNya pastinya Allah sendiri, Tuhan yang Maha Agung,Maha Kaya telah menjamin segala rezeki yang akan kita perolehi sepanjang kehidupan kita di dunia ini. Tunggu untuk kita laksanakan sahaja apa yang disuruhnya, Buat apa yang disuruh, tinggal apa yang dilarang, mengajak manusia kepada kemakrufan dan mencegah manusia kepada kemungkaran. Tinggal kita sahaja untuk meyakininya. Moga kita sama-sama meyakini jaminan rezeki yang telah ditentukan oleh Allah ini dalam apa jua yang kita usahakan.Namun sekiranya sememangnya kita terpaksa untuk merasai kesusahan, kelaparan atau kekurangan, ia mungkin sebagai suatu ujian daripada Allah untuk melihat sejauh mana kesabaran kita dan bagaimana pula amalan kita.

"Demi sesungguhnya! Kami akan menguji kamu dengan sedikit perasaan takut (kepada musuh) dan (dengan merasai) kelaparan dan (dengan berlakunya) kekurangan dari harta benda dan jiwa serta hasil tanaman dan berilah khabar gembira kepada orang-orang yang sabar"(Al Baqarah:155)


Fikir-fikirkan ya... :)

Jazakumullah Khairan Kathiraa...

Rujukan: sini

1 comment:

Anonymous said...

salam..analogi yg cukup baik..rezeki mmg dtg dri arah yg tak disangka-sangka..
kita selalu meminta tapi selalukah kita memberi??
syukran renungan yg baik dikala exam ni

::sinar::